Jakarta - Nilai tukar rupiah naik sembilan poin menjadi Rp12.170 per dolar
AS dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi.
"Laju mata uang rupiah cenderung terbatas seiring terjadinya aksi
jual asing di pasar saham," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza
Priyambada.
Menurut dia, pelaku pasar mulai mengantisipasi lonjakan inflasi
domestik setelah meluasnya bencana banjir yang dapat menganggu produksi
dan distribusi barang-barang.
Di sisi lain, lanjut dia, melemahnya sejumlah mata uang
negara-negara di kawasan Asia merespons perlambatan indeks manufaktur
China dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan domestik.
"Diharapkan Bank Indonesia menjaga pergerakan mata uang agar tetap stabil," kata dia.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan
kekhawatiran akan terjadinya penarikan likuditas seiring dengan
pengurangan program quantitative easing bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) dapat menahan gerak mata uang domestik meningkat.
"Faktor tersebut dapat membuat investor menjauhi aset beresiko," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, kekhawatiran investor terhadap potensi default Argentina dan memburuknya situasi politik di Thailand turut memberikan sentimen negatif pada rupiah.
Ia memperkirakan, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp12.150-Rp12.275 per dolar AS hari ini.
(Redaksi : http://www.antaranews.com)
Berita Terkini :
RUPIAH MENGUAT JADI Rp12.170 PER DOLAR
Senin, 27 Januari 2014
Label:
Artikel Lepas,
Internasional,
Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar